Saat deru mesin yang dikendarai oleh para umat manusia membagikan berjuta asap knalpot bersamaan dengan kepulan asap rokok dari bibir mereka ,mereka tak pernah menyadari bahwa berjuta polusi yang bisa membahayakan banyak umat yang ada di sekitarnya. Banyaknya juga para manusia yang hanya mementingkan kepetingan pribadi mereka dengan mengalih fungsikan hutan lindung menjadi lahan perkebunan demi hanya unruk meraup meteri untuk kelompok mereka saja yang membuat udara dan cuaca di bumi ini menjadi kurang bersahabat untuk semua umat di dunia ini. Hal inilah yang membuat belakangan ini timbul berbagai varian virus penyakit baru dan mematikan. Di negara kita ini masalah pelayanan dalam bidang kesehatan yang belum seratus persen bisa dinikmati oleh stiap unsur element masyarakat karena selama ini kesehatan memang masih milik beberapa orang yang berduit saja,walau program pemerintah yang ada telah memberikan prioritas untuk juga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan tersebut secara gratis namun dalam pelaksanaannya masih banyak masyarakat menengah kebawah yang belum merasakannya bahkan masih juga ada beberapa oknum dari kelangan menengah keatas yang memanfaatkan hal tersebut . Hal ini membuat seorang perempuan yang mendapat gelar dokternya di salah satu fakultas kesehatan di negara ini tersetuh hatinya untuk mengabdikan dirinya dan ilmunya untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada warga sekitar di daerahnya yang terkenal mempunyai penghasilan minim . Dia adalah dokter Melisa Puspita Sari
Minggu pagi yang begitu indah saat terbalut sejuk embun udara terlihat banyak umat manusia melakukan aktifitas penyegaran tubuhnya untuk mendapatkan kebugaran fisik setelah mereka disibukkan oleh pekerjaan mereka.Sangat pentingnya arti kesehatan membuat mereka antusias menjaga raga dan jiwa yang telah di anugerahkan oleh Sang Pencipta agar bisa tetap menjalani rutinitas keseharian mereka yang pada masa saat sekarang memang sangat membutuhkan kebugaran yang sangat prima hal itu dikarenakan tingkat kesibukan pada masa sekarang sangatlah sangatlah menguras tenaga . Saat hembusan udara pagi itu mengalir lembut hasil pergerakan dedaunan dari beberapa pohon yang mengitari taman kota yang dibangun oleh pemerintah setempat yang kini lebih banyak di gunakan warga kota sebagai tempat untuk olah raga itu bergerak karena tertiup angin , terihat semua orang begitu menikmatinya termasuk juga Melisa dan kedua putrinya yang sedang beristirahat sejenak untuk sesaat menghapuskan keringat hasil pembakaran kalori ditubuh mereka. Kesejukan dan kesegaran udara itu menyusup lembut kesetiap rongga kulit ari sehingga membuat badan mereka merasakan kebugaran kembali dan bersiap melanjutkan aktifitas olah raganya kembali sambil menyerap berjuta asupan vitamin yang dihasilkan oleh mentari yang bersinar kala itu. Melisa pun mengajak kembali kedua putrinya untuk melanjukan olah raga degan aktifitas yang sedikit ringan , hanya dengan berjalan dengan santai untuk mengitari taman kota tersebut. Salama berjalan merekapun selalu berinteraksi dengan obrolan ringan hingga tak terasa sinar mentari pun mulai meninggi hingga membuat Melisa pun memutuskan untuk langsung berjalan menuju tempat dimana sepeda gayungnya di parkir untuk kembali pulang. Keberhasilan pemerintah dalam menerapkan program bebas asap kendaraan di hari minggu membuat Melisa dan kedua putrinya dapat terus menikmati kesgeran udara tanpa kepenatan sedikitpun saat melintasi jalan untuk menuju kerumah
Oh… gitu ya ma “jawab kedua putrinya itu sambil menggelengkan kepala. Makanya Mega dan Dini harus selalu bisa menjaga dan merawat diri dengan baik agar kelak tetap bisa menjadi wanita yang seutuhnya , kalian pasti gak mau kan sesuatu terjadi pada alat reproduksi kalian? “Tanya Melisa
Ya pasti gak mau donk ma’ jawab putrinya . Ntar kalau sampai terjadi itu bisa bisa Dini sama Mega gak punya keturunan donk’ Tambah si Dini . Makanya kalian harus bisa menjaga diri dengan baik kata Melisa sambil mengusap rambut kedua putrinya yang duduk disampingnya itu sebagai tanda rasa sayangnya ke mereka. Iya ma pasti kami akan berusaha dengan baik, kami kan anak mama ‘Jawab kedua putrinya itu dengan mimic manja. Dan satu lagi usahakan kalau beli jajan di sekolahan jangan asal,soalnya dari segi makanan yang kita konsumsi juga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit apabila kita tidak berhati hati apalagi sekarang banyak sebagian orang yang banyak yang berprilaku kurang baik dengan cara membuat bahan makanan dari bahan yang sangat berbahaya buat kesehatan. Terang Melisa untuk kembali mengingatkan kedua putrinya. “ Iya ma jawab kedua putrinya lagi.
Percakapan yang begitu hangat dan syarat akan ilmu itu pun terus berlanjut hingga tak tersadar waktu berputar begitu cepat hingga mereka tak terasa kalau sudah tiba waktunya untuk menunaikan sholat dzuhur dengan di tandai merdunya suara seruan adzan dari masjid yang terletak tak jauh dari rumah mereka. Mendengar seruan itu Melisa pun segera memerintahkan kedua putrinya untuk segera mengambil air wudhu untuk segera melaksanakan sholat untuk mempertebal ima mereka agar tak mudah terpengaruh dengan pergaulan yang kurang baik di luar sana. Karena sudah masuk waktunya sholat dzuhur kita sholat dulu nanti kita lanjutkan lagi perbincangan kita ya ‘kata Melisa untuk mengajak kedua putrinya menunaikan perintah agama guna mempertebal iman mereka. Dan kini mereka pun bergegas mematikan televisi dan segera mengambil peralatan sholat untuk segera melangkah menuju masjid untuk menunaikan perintah Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar